Gentle Sunday

Weeknotes 008 - keluarga, kopi, dan konser

IMG_4952

Minggu kemarin Weeknotes digantikan oleh kesan Pasar Seni yang saya datangi di hari Minggu sebelumnya. Dua minggu sebelumnya cerita saya adalah cerita duka. Jadi sekarang waktunya kembali ke format reguler.

Happenings

Dengan berakhirnya kegiatan Wisuda untuk tahun 2025, maka berakhir juga kalender kegiatan besar unit kerja saya tahun ini. Naturally, my work slows down, dan saya jadi punya banyak waktu untuk ngobrol dengan rekan sejawat atau bengong. Tadinya merasa bersalah, namun mengingat beberapa waktu sebelumnya saya menghabiskan waktu dengan susah tidur dan GERD, jadinya ya udah, saya anggap berkah aja.

Seminggu setelah pasar seni, Ayah saya datang ke rumah. Beliau menginap semalam dan esoknya menghadiri reuni dengan teman-teman kuliahnya di daerah Dago. Karena ada Ayah, adik saya dan suaminya datang mampir ke rumah, hujan-hujanan sambil membawa bakso. Setengah hari kami menghabiskan waktu dengan mengobrol dan bermain dengan kucing. Seperti biasa, ketika ada kesempatan bertemu dengan keluarga, saya senang sekali.

Minggu ini saya juga melaksanakan Medical Check-Up yang memang sudah jadi jadwal kegiatan kantor setahun sekali. Sama seperti kemarin, saya memilih melakukannya di Klinik Pramita Martadinata, karena pelayanannya cepat dan sat-set.

Pesan utama dari dokter: "Ngga ada lagi minum kopi manis ya, Bu. Begitu juga dengan minuman manis lainnya."

Duaaar.

Sedih? Banget dong. Apalagi saya emang demen banget latte hiks. But I guess it's for the best. Tanpa kopi manis aja berat badan saya uda melambung, apalagi tetap minum. Masalahnya saya belum enjoy-enjoy banget minum Americano karena saya bukan peminum kopi "beneran" wkwkwk. Nevertheless, waktunya balik ke minum air mineral dan teh tanpa gula yang jadi teman saya sebelumnya. Kali aja jadi suka Americano.

Konser Butterfly Era: HIVI!, Nadin Amizah, dan Maliq & D'Essentials

79A57A9E-D598-4ED5-89C3-C6CFAA8B8CF8_1_102_o

Sebagai penutup minggu ini, semalam saya berkesempatan datang ke Butterfly Era concert yang diadakan oleh Indonesia Hijabfest. Teman saya berbaik hati nge-war tiket presale 1, karena saya mageran. Saya minat karena ada Maliq & D'Essentials, salah satu band favorit saya, plus lokasinya familier, jadi saya nggak perlu mikir pergi pulangnya bagaimana. Kursinya tribun aja berhubung kami jompo dan perlu berhemat.

Karena hujan deras dan mendadak nenek saya minta dikunjungi sebentar, saya datang agak telat. Saya nggak kebagian nonton HIVI!, tapi masih sempat nonton Nadin Amizah yang mengisi acara sebelum Maliq. Saya nggak begitu tahu lagu-lagunya, tapi bisa menikmati performancenya yang hypnotic dan whimsical. Saya nggak pernah nggak menangis pas denger lagu Bertaut. Apalagi ketika nonton versi live-nya semalam, saya sampai nangis sesenggukan. Emang kelewat soft ini anaknya.

And of course, Maliq! Band yang bawa personel sekampung dan sangat fun untuk nyanyi bareng. Penampilan mereka tetap sama: Laid-back, seru, humble, entertaining. Maliq adalah sedikit dari band yang berusia dua puluh tahun (lebih!) di Indonesia yang berhasil tetap stay relevant. Fansnya mulai dari milenial awal sampai Gen Z. Merekalah salah satu band yang mengisi masa SMA saya dan terus sampai saya sudah bekerja, bahkan sampai menikah ♥️.

Saya dengerin Maliq intens sampai album Sriwedari (2013)--sisanya dengerin sebentar-sebentar aja. Beberapa lagu "baru" mereka yang saya suka di antaranya: "Semoga" (2021) dan "Himalaya" (2014). Dua lagu tersebut dibawakan dalam konser, ditambah Kamga Mo yang mencuri perhatian saat performance lagu Semoga.

Of course, karena ini bukan konser tunggal, lagu-lagu yang dibawakan adalah lagu hits, jadi semua aman untuk dinyanyikan. Dia dan Pilihanku adalah dua lagu yang sukses bikin crowd nyanyi bareng jingkrak-jingkrak. Selain itu mereka juga menyanyikan lagu-lagu remake mereka seperti "Kumpul Bocah" (OST Jumbo, remake Vina Panduwinata) dan "Aku Cinta Kau dan Dia" (Dewa 19).

Sebagai penggemar berat album Free Your Mind, memang Maliq versi fusion jazz dan RnB sudah jauh berada di alam lain 😝. Tapi saya tetap suka single-single yang mereka keluarkan, kecuali "Kita Bikin Romantis" karena mungkin keseringan dengar ketika sedang tidak mau dengar.

(Hahahahahahahah maap snob dikit)

Begitu pulang, saya memutuskan untuk mendengarkan album Senandung Senandika yang sebelumnya cuma saya dengarkan sekali. Simpulan saya: Seru! Maybe it's time to listen to their newer material. ("Maya" steals my ears.)

Things


send your thoughts via email.

#2025 #ID #Personal Reflection #weeknotes