March '24 Skincare Routine (Dry, Mature Skin)
Semakin ke sini, skincare yang saya pakai jauh lebih minimalis. Alasannya karena sudah menemukan produk yang cocok, dan sudah malas untuk bereksplorasi. Catatan ini menjadi tanda kalau saya harus mencoba lagiākondisi kulit aman sekarang bukan berarti nanti akan baik-baik saja. For one, saya belum lagi mencoba retinol, hahaha.
Kulit saya yang dulu jerawatan, kini sudah masuk tahap kulit matang. Alih-alih jerawat, yang saya hadapi adalah dehidrasi, dry patch, dan flek hitam. Untuk flek ini saya masih bingung juga pakai apa selain rencana pakai retinol. Ada yang bilang kalau udah masuk usia segini, treatment akan lebih efektif, cuma saya takut nagih jadi pengennya treatment mulu. Ha ha ha!
As of March 2024, my skincare is something like this:
The Main Players
First Cleanser (Night Only) - Heimish All Clean Balm
Deskripsi sama: Glides smooth at skin, membersihkan tanpa mengeringkan, dan isinya cukup banyak sehingga awet. Nggak akan saya ubah selama harganya masih oke. Selain karena keawetannya juga formulanya yang nggak berubah sejak pertama kali mencoba.
Face Wash (Day & Night) - The Face Shop Rice Water Bright Foaming Cleanser Face Wash
Kalau biasanya saya pakai dua jenis face wash, sekarang cuma satu. Alasannya sederhana: Ukurannya besar banget (300ml) dan harganya murah, jadi saya beli. Plusnya, dia lembut di kulit, dan membersihkan. Consnya, kadang selesai cuci muka terasa terlalu kesat, lalu sabun ini juga pedih di mata, yang membuat saya kayaknya nggak akan repurchase.
Berhubung masih bosan pakai COSRX, jadi sehabis ini mau coba merek lokal yang lembut. Tapi sama seperti yang ini, saya akan beli ukuran yang paling besar. Malas beli untuk refill, jadi sekalian aja saya cari ukuran raksasa.
Wishlist: Somethinc Gentle Jelly Cleanser
Toner - Pyunkang Yul Essence Toner
Alasan beli toner ini juga sama: harga tidak mahal dengan isi yang banyak. Kayaknya tema saya tahun kemarin soal skincare adalah penghematan deh, soalnya saya banyak nyari yang ukuran besar dan isi penuh. Toner ini teksturnya kental, tapi mudah menyerap.
Untuk efeknya sendiri so-so, tidak ada kesan melembapkan yang kentara. Kalau kulit lagi kering banget, pakai toner ini nggak ada efeknya. Kalau kulit sehat, ya berasa enak dan nyaman. Selain itu, packaging-nyaāalias botol biru kayak obatānggak begitu sreg buat saya, nggak cantik aja gitu wkwkwkw. (Preferensi personal banget)
Moisturizer - COSRX Oil-Free Ultra Moisturizer
Setelah kemarin pakai Illiyoon yang lama banget habisnya, saya kembali ke moisturizer sebelumnya, yaitu COSRX Oil-Free.
Pelembap ini adalah pelembap yang berani saya rekomendasikan ke siapa pun: cocok untuk jenis kulit mana pun, aman ketika kulit saya dalam kondisi apa pun. Mau lagi kering banget, mau lagi dehidrasi atau berminyak, pelembap ini selalu menstabilkan kulit. Enak juga dipakai pagi maupun malam. Ibaratnya, pelembap ini bagaikan si dia yang selalu ada: Mau bolak-balik nyoba yang baru, ujungnya balik ke dia lagi.
Masalahnya, harga pelembap ini naik terus. Emang sih naiknya dikit-dikit, tapi berasa banget perbedaannya dibandingkan ketika pertama kali memakai dulu. Karena sekarang ada banyak pilihan pelembap lokal, maka berikutnya akan mencoba pelembap lokalādengan kandungan yang mirip: tidak neko-neko.
Wishlist: Skin Game Kind Moisturizer
Sunscreen - Skinaqua UV Moisture Milk SPF 50
Tahun 2015 pernah menggunakan sunscreen skinaqua. Sayang kesannya tidak menyenangkan, bikin kulit berminyak dan nggak berasa nempel di kulit. Bertahun-tahun kemudian, ternyata Skinaqua sudah berevolusi dengan formula dan varian baru. Ulasan yang saya baca pun bagus. Jadi saya memberanikan diri mencoba lagiākebetulan memang ingin pindah dari Nivea.
Wah, ternyata benar: dengan harga yang masih affordable, formula sunscreen ini meningkat jauh. Saya pakai yang varian tutup biru. Tidak lengket di kulit, melembapkan dan ringan. Menyerapnya agak lama sih, tapi masih wajar untuk ukuran sunscreen.
Satu komplain saya, ukuran *sunscreen -*nya kecil. Ini masalah semua sunscreen di Indonesia deh kayaknya š semoga aja mereka cepat insaf (lol) dan bikin ukuran besar yak.
%20(1).jpg)
The Add-Ons
Sejak tahun kemarin, saya cenderung malas pakai skincare. Hal ini tercermin dari sedikitnya produk yang saya pakai dan kemalasan mencoba produk baru. Dari tulisan ini juga saya berpikir harus melengkapi lagi produk tambahan. Selain retinol, face oil juga harus jadi perhatian deh.
Serum - Lāoreal Glycolic Acid
Aslinya bukan pemakai Lāoreal, tapi saya dapat sampel dan sayang kalau tidak dipakai. Plus, serum niacinamide Avoskin saya sudah habis. Rasanya sih enak, nyaman ringan dan mudah menyerap. Tapi karena pakainya sebentar (I donāt plan to repurchase), jadinya nggak bisa menuliskan juga efeknya apa.
Face Spray - Tavi Urban Shield 3in1 Fine Mist (Not Pictured)
Awalnya dikasih temen, eh ternyata sangat bermanfaat. Ini nggak cuma berguna untuk set habis makeup atau sebelum make-up prep, tapi juga melembapkan kulit yang kepanasan atau kering kena AC. Spray -nya sangat dompet-friendly, alias menyebar tapi produk yang dipakai irit. Kalau dia udah habis, saya pasti bakal beli lagi.
Wishlist
MISSHA Time Revolution The First Treatment Essence RX
Karena kemarin beli toner yang lumayan kental, namanya pun essence toner, saya nggak merasakan kepentingan untuk beli esens ini. Tapi masih jadi wishlist, mengingat reviewnya pada dahsyat broow.
Avoskin Miraculous Refining Toner
Janji mau pakai retinol dari jaman kapan, belum-belum aja. Keburu tua nih. Doakan saja next cycle sudah dibeli yak retinolnya. Heheheheh. Bulan depan harus dibeli pokoknyaa. Reviewnya harus muncul beberapa bulan lagi.
Cek juga halaman shop untuk melihat rekomendasi barang yang saya pakai sehari-hari. Only the best! Sampai jumpa di postingan tentang skincare berikutnya.
Salam,
Mega
thanks for reading!
kirim komentar lewat email atau mention saya di threads.
Suka baca tulisan saya? langganan atau dukung saya lewat nihbuatjajan.